Kawan, masih ku ingat ketika pertama kali menjadi ketua OSIS.
Memang aku adalah anak PASKIBRA yang pertama kali menjadi ketua umum OSIS, yang
terkenal membuat aku eklusif dan diktator ditambah lagi aku adalah satu –
satunya orang yang ga ikut LDK pada waktu itu.
Kawan, aku masih ingat ketika pertama kali mengundang kalian
rapat. Entah waktu itu pukul berapa aku lupa, tapi satupun dari kalian ga ada
yang datang, ditambah lagi tidak ada jawaban kalian.
Kawan,,
tahukah kalian waktu itu. Aku menunggu di ruang OSIS yang sekarang tempat itu
telah rata dengan tanah, menunggu dan menunggu. Aku juga ga tahu apa yang harus
aku lakukan. Yang begitu menyakitkan lagi ketika Mas Bagus datang ke ruang
OSIS, dan bilang kepadaku. “Ning kene ngopo ek Run? Lha bocah2 ndi?” …….. iki
ketuane Arun, wakile yo Arun, sekretaris yo arun, bendahara Arun wis pokoke
kabeh Arun”.
Ya, aku cuma diam dan mencoba tegar aja, sambil tetap memikirkan
apa yang aku pikirkan. kawan, ingatkan kalian, ketika aku undang untuk rapat
yang kedua kalinya. Kalian semua datang. Aku pun gembira sekali. Dan lagi lagi aku ga tahu apa yang harus aku lakukan
saat itu. yang aku inget waktu itu kita sampai sore di ruang OSIS, saling
sharing – sharing, saling memberikan saran untuk kesuksesan kita bersama.
Kawan, tahukah kalian? Bahwa ketika rapat aku benci dengan
orang yang terlambat. Dan apa yang terjadi? kalian selalu terlambat,
terlambat dan terlambat. Tapi kawan apakah kalian melihat mimik muka marah pada
wajahku?
Kawan, aku juga ga suka kalo rapat itu ada yang mengadakan
rapat dalam rapat. Tapi apa yang kalian lakukan?
Kawan, ingatkah ketika kalian membuatku begitu marah? Dan apa
yang aku lakukan? Kalian membuatku meneteskan air mata ini, air mata kesedihan
karena aku ga bisa memarahi kalian.
Kawan, ingatkah kalian ketika kalian aku ijinkan pada jam
terakhir pelajaran , hanya untuk rapat dengan MPK sepulang sekolah? Aku hanya
ingin ketika MPK bertanya kita sudah siap dengan jawaban yang sama.
Kawan ingatkah kalian ketika kita sama – sama menemui Pak Saptono
demi untuk membuat sebuah acara? Kawan ingatkan? Hari itu ga akan pernah
terlupakan.
Kawan, entah apa yang aku
rasakan waktu itu. akan tetapi ketika kalian bilang bahagia berada di
OSIS, aku merasa tidak bahagia. Ketika kalian bilang nyaman di OSIS aku ngerasa
ga nyaman. Aku ga tahu apa yang membuatku seperti itu. yang aku tahu adalah
tetap memimpin kalian dengan hati. Walau banyak orang yang ga menyukai caraku.
Kawan, tahukah kalian mengapa aku bersikap kurang peka dengan
kejadian yang ada? Itu untuk menenangkan kalian, bahwa apa yang kita lakukan
itu baik – baik saja, tidak ada masalah, dan berjalan lancar.
Kawan, tahukah kalian mengapa aku menulis ini? aku merindukan
kalian, walau aku bilang aku ga bahagia, aku ga nyaman. Tapi aku merindukan
kalian. Semoga kalian juga tak melupakannya.
Kangen melihat kalian bahagia, kangen melihat kalian tidur di ruang
OSIS, kangen melihat kalian menyampaikan pendapat. Kangen melihat kalian
membantuku menyelesaikan amanat OSIS waktu itu.
Terimakasih kawan. Aku menyadari aku bukanlah manusia
sempurna. Aku bukan pula manusia yang cerdas dan membahana. Kawan, aku ingin
minta maaf, sedalam dan setulus hati ini. dan berharap pula kalian mampu
memaafkanku dengan menghapus luka yang menempel di hati – hati kalian.
Kawan, tahukah kalian apa yang menjadi panggilan hatiku saat
ini?. aku terpanggil untuk merintis Keluarga Alumni SMANSSA. Entah sekali lagi
apa yang aku pikirkan. Aku ingin kita berjuang bersama – sama lagi. Mewujudkan
visi seorang ketua OSIS pada waktu itu. “ Menciptakan OSIS SMA Negeri 1
Salatiga untuk kreatif dan Inovatif dalam segala bidang.” Dan bersediakah
kalian?
Kawan, ini memang sebuah mimpi. Mimpi yang ga pernah nyata
apabila kita hanya merencanakannya. Tapi kawan aku berjanji ini akan
terealisasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar