Berita adalah bagianinformasi yang secara sadar atau tidak sadar mempengeruhi pemikiran orang - orang yang mengetahui atau mendapatkan informasi tersebut. Mungkin kali ini aku sedikit berfikir buruk tentang berita - berita yang sering disampaikan di televisi. Bahwa apa yang sering mereka sampaikan itu adalah berita - berita negatif.
Mengenai berita - berita yang negatif tersebut saya sangat menyayangkan bahwa yang ditampilkan itu terlalu banyak, dan hanya sedikit berita - berita yang positif. menurut saya, pengaruh berita negatif berubah menjadi berita - berita positif itu sangat sedikit, sebaliknya berita - berita positif jauh memiliki pengaruh positif yang lebih besar.
Saya tidak pernah menemukan bahwa dalam cerita - cerita Rasulullah, Rasulullah menyebut nama seseorang dalam berbuat keburukan. beliau hanya menyebut orang tersebut dengan sebutan fulan atau fulanah. adapun sebaliknya, terdapat kisah yang menceritakan kisah kebaikan, maka Beliau tidak akan segan - segan menyebutkan nama tokohnya.
Sebenarnya mengapa alasan saya menuliskan ini karena saya bosan dengan berita negeri ini yang luar biasa selalu buruk. seolah - olah masa depan negeri ini sama seperti yang disampaikan saat ini. kembali lagi ke pengeruhnya bahwa berita - berita positif itu lebih memiliki pengaruh yang sangat luas, mulai dari mereka, orang - orang yang biasa meniru hingga orang - orang yang terinspirasi.
Dalam Quoteku:
"Aku bosan dengan berita - berita yang menjatuhkan harkat dan martabat manusia. apakah itu yang menjadi sebab bangsaku sat ini menjadi seperti ini?"
Jumat, 28 Juni 2013
Senin, 24 Juni 2013
Idealisme Kami
Betapa Inginnya kami agar bangsa ini mengetahui,
bahwa mereka lebih kami cintai daripada diri kami sendiri
Kami berbangga ketika jiwa jiwa ini gugur sebagai penebus bagi kehormatan mereka
jika memang tebusan itu yang diperlukan
Atau menjadi harga bagi tegaknya kejayaan, kemulyaan, dan terwujudnya cita - cita mereka
jika memang itu harga yang harus dibayar.
Tiada sesuatu yang membuat kami bersikap seperti ini
Selain rasa cinta yang telah mengharu biru hati kami
menguasai perasaan kami, memeras habis air mata kami
dan mencabut rasa ingin tidur dari pelupuk mata kami
Betapa berat rasa di hati ketika kami menyaksikan bencana yang mencabik - cabik bangsa ini,
sementara kita hanya menyerah pada kehinaan dan pasrah oleh keputusasaan
Kami ingin agar bangsa ini mengetahui bahwa kami membawa misi yang bersih dan suci
bersih dari ambisi pribadi, bersih dari kepentingan dunia, dan bersih dari hawa nafsu
Kami tidak mengharapkan sesuatupun dari manusia,
tidak mengharap harta benda atau imbalan lainnya,
tidak juga popularitas apalagi sekedar ucapan terimakasih
Yang kami harap adalah terbentuknya Indonesia yang lebih baik dan bermartabat serta kebaikan dari Allah-Pencipta Alam Semesta
Minggu, 23 Juni 2013
Hobi Pulang Pergi Jogsa (Jogja-Salatiga)
Mungkin banyak orang yang bertanya kenapa sih Arun sering sekali pulang pergi dari kota pelajar ke kota pelajar yang lain? ya, dari kota Yogyakarta menuju ke kota Salatiga. Kali ini Arun akan secara langsung memberikan alasan mengapa melakukan hal tersebut. padahal jika dihitung - hitung perjalanan Jogsa, Jogja-Salatiga dengan mengendarai sepeda motor baik melalui rute magelang-kopeng-salatiga ataupun klaten-boyolali adalah dua jam.
Yogyakarta
Salatiga
lupakan tentang pembukaan di atas. Pada awalnya memang ketika kuliah dari awal sudah ada keinginan untuk berbakti kepada rang tua secara lebih. memang sudah dijadwalkan untuk pulang ke rumah yang beralamat di Dusun Padaan Desa Gedangan Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang-yang sangat dekat dengan kota Salatiga, biar mudah untuk mejelaskan.Hal tersebut salah satunya terjadi karena pelajaran besar ketika menempuh pendidikan di SMA.
Karena kesibukan di kampus dan keinginan dan komentar orang tua yang notabene "merasa bahagia" ketika mengetahui anak keduanya berada di rumah tersebut. maka dengan alasan tersebut baik nantinya dapat diterima maupun tidak diterima oleh orang lain, namun itulah pilihanku.
Kalau ditanya capek atau ga? sebenarnya Arun sendiri sangat membenci pertanyaan tersebut. namun itu pertnayaan yang sangat wajar dilontarkan oleh siapapun. Buat yang bertanya tentang ini maaf ya ketika aku malah ingin marah menjawabnya. sebenarnya kalo capek ga terlalu capek sih, karena semua sudah disiapkan dengan sebaik - baiknya perencanaan, baik fisik, mental dan yang lain. Lagian kalau di rumah itu adalah titik merefreshkan kembali badan dan pikiran. dan masih ada alasan lain yang tidak bisa saya tuliskan disini. mungkin pembaca ( jika ada yang sebagai anak tunggal lebih tahu tantang hal itu.)
Alasan kedua tidak ada yang bisa menjamin ketika nanti setelah lulus kuliah S1 UGM, Arun akan bekerja di Jawa Tengah dan sekitarnya. harapannya sih kerja di Luar negeri. hehe.. itu juga yang semakin menguatkan kenapa melakukan hal itu.
Menurut Arun pribadi, semua orang tua, semua bapak atau ibu, papa atau mama selalu menginginkan mengawasi perkembangan anak - anak mereka dengan baik. mereka orang tua tersayang kita adalah yang juga mempunya mimpi dan harapan kepada kita. oleh karena itu jangan pernah menyia-nyiakan kesempatan yang ada. Buat para pelancong atau yang sekelas dengan itu, tanyakan kembali pada mereka apakah mereka ridho dengan apa yang kita lakukan.
semoga dengan ini kita dapat saling berbagi dan mengingatkan. Quote terakhir dari Arun "Belajar (bertambahnya hari, bertambah pengalaman, bertambah kawan) itu seharusnya meningkatkan keimanan" Salam sukses buat kita semua.
Jumat, 21 Juni 2013
Kenangan Lama
Kawan, masih ku ingat ketika pertama kali menjadi ketua OSIS.
Memang aku adalah anak PASKIBRA yang pertama kali menjadi ketua umum OSIS, yang
terkenal membuat aku eklusif dan diktator ditambah lagi aku adalah satu –
satunya orang yang ga ikut LDK pada waktu itu.
Kawan, aku masih ingat ketika pertama kali mengundang kalian
rapat. Entah waktu itu pukul berapa aku lupa, tapi satupun dari kalian ga ada
yang datang, ditambah lagi tidak ada jawaban kalian.
Kawan,,
tahukah kalian waktu itu. Aku menunggu di ruang OSIS yang sekarang tempat itu
telah rata dengan tanah, menunggu dan menunggu. Aku juga ga tahu apa yang harus
aku lakukan. Yang begitu menyakitkan lagi ketika Mas Bagus datang ke ruang
OSIS, dan bilang kepadaku. “Ning kene ngopo ek Run? Lha bocah2 ndi?” …….. iki
ketuane Arun, wakile yo Arun, sekretaris yo arun, bendahara Arun wis pokoke
kabeh Arun”.
Ya, aku cuma diam dan mencoba tegar aja, sambil tetap memikirkan
apa yang aku pikirkan. kawan, ingatkan kalian, ketika aku undang untuk rapat
yang kedua kalinya. Kalian semua datang. Aku pun gembira sekali. Dan lagi lagi aku ga tahu apa yang harus aku lakukan
saat itu. yang aku inget waktu itu kita sampai sore di ruang OSIS, saling
sharing – sharing, saling memberikan saran untuk kesuksesan kita bersama.
Kawan, tahukah kalian? Bahwa ketika rapat aku benci dengan
orang yang terlambat. Dan apa yang terjadi? kalian selalu terlambat,
terlambat dan terlambat. Tapi kawan apakah kalian melihat mimik muka marah pada
wajahku?
Kawan, aku juga ga suka kalo rapat itu ada yang mengadakan
rapat dalam rapat. Tapi apa yang kalian lakukan?
Kawan, ingatkah ketika kalian membuatku begitu marah? Dan apa
yang aku lakukan? Kalian membuatku meneteskan air mata ini, air mata kesedihan
karena aku ga bisa memarahi kalian.
Kawan, ingatkah kalian ketika kalian aku ijinkan pada jam
terakhir pelajaran , hanya untuk rapat dengan MPK sepulang sekolah? Aku hanya
ingin ketika MPK bertanya kita sudah siap dengan jawaban yang sama.
Kawan ingatkah kalian ketika kita sama – sama menemui Pak Saptono
demi untuk membuat sebuah acara? Kawan ingatkan? Hari itu ga akan pernah
terlupakan.
Kawan, entah apa yang aku
rasakan waktu itu. akan tetapi ketika kalian bilang bahagia berada di
OSIS, aku merasa tidak bahagia. Ketika kalian bilang nyaman di OSIS aku ngerasa
ga nyaman. Aku ga tahu apa yang membuatku seperti itu. yang aku tahu adalah
tetap memimpin kalian dengan hati. Walau banyak orang yang ga menyukai caraku.
Kawan, tahukah kalian mengapa aku bersikap kurang peka dengan
kejadian yang ada? Itu untuk menenangkan kalian, bahwa apa yang kita lakukan
itu baik – baik saja, tidak ada masalah, dan berjalan lancar.
Kawan, tahukah kalian mengapa aku menulis ini? aku merindukan
kalian, walau aku bilang aku ga bahagia, aku ga nyaman. Tapi aku merindukan
kalian. Semoga kalian juga tak melupakannya.
Kangen melihat kalian bahagia, kangen melihat kalian tidur di ruang
OSIS, kangen melihat kalian menyampaikan pendapat. Kangen melihat kalian
membantuku menyelesaikan amanat OSIS waktu itu.
Terimakasih kawan. Aku menyadari aku bukanlah manusia
sempurna. Aku bukan pula manusia yang cerdas dan membahana. Kawan, aku ingin
minta maaf, sedalam dan setulus hati ini. dan berharap pula kalian mampu
memaafkanku dengan menghapus luka yang menempel di hati – hati kalian.
Kawan, tahukah kalian apa yang menjadi panggilan hatiku saat
ini?. aku terpanggil untuk merintis Keluarga Alumni SMANSSA. Entah sekali lagi
apa yang aku pikirkan. Aku ingin kita berjuang bersama – sama lagi. Mewujudkan
visi seorang ketua OSIS pada waktu itu. “ Menciptakan OSIS SMA Negeri 1
Salatiga untuk kreatif dan Inovatif dalam segala bidang.” Dan bersediakah
kalian?
Kawan, ini memang sebuah mimpi. Mimpi yang ga pernah nyata
apabila kita hanya merencanakannya. Tapi kawan aku berjanji ini akan
terealisasi.
Kamis, 20 Juni 2013
SO7 yang Menginspirasi
Sebuah lagu terkadang menggambarkan apa yang sedang dirasakan dan diinginkan. lagu sheila tentang hidup yang memberikan motivasi baru untuk saling setia.
Tentang Hidup
Yang kutakutkan, yang kuelakkan
Keresahan ini tak seharusnya terjadi
Seakan jurang tercipta untuk kita
S'lalu kucoba menghangatkanmu
Dengan sebatang lilin ditengah badai ini
Aku pun tak ingin kau meredup dan membeku
Dan lilin ini segalanya yang tersisa
Coba berusaha untuk lebih mencintaiku
Aku 'kan mencoba hal yang sama
Aku pun tak ingin meninggalkan tempat ini
Apa yang kau rasakan aku juga merasakan
Bertahan sayang dengan doamu
Kucoba bertanya pada Tuhanku
Percayalah sayang ku tak ingin semuanya berakhir
Ku berusaha untuk s'lalu di sini
Bentangkan maumu kita raih semuanya
Apa yang kau inginkan aku juga memimpikan
Rindukanlah diriku selagi punya waktu
Hargailah diriku, ku tahu engkau mampu
SO7 live
Perjalanan Panjang (1) Menuju Tempat Terindah
Sesosok pejuang itu kini telah berhenti sejenak untuk meluruskan kembali apa yang menjadi tujuan utamanya. kehidupan yang telah dilaluinya 20 tahun lalu itu kini sedang berada di atas maraberantakan yang membuat pejuang tersebut hampir lelah untuk kembali meluruskan jalan.
Visi hidup yang dituliskan ketika SMA waktu itu, selalu teringat dengan jelas. walaupun pernah hingga orang tua memberikan pengertian untuk jangan bermimpi terlalu tinggi. namun bayangan yang sempat tertinggal itu kini semakin kuat dan mengeuat dalam ingatan visi hidup pejuang itu adalah menjadi seorang pemimpin yang menjadikan pemimpin - pemimpin dunia.
lelah memang lelah, namun keinginan itu semakin terbuka lebar. dengan kesibukannya saat ini yang selalu tidak pernah berhenti untuk berfikir memperbaiki diri.
Pejuang itu tidak pernah lelah, mimpi - mimpi nya sangat banyak sedemikian rupa.Salah satu keinginannya adalah pada tahun ketiga kuliah nanti mendaftarkan diri beasiswa militer. tidak ada yang tidak bisa. yang tidak bisa adalah mereka yang tidak pernah mencoba.
Pejuang itu akan terus berlari, dan terus berlari untuk mewujudkan visi dan misi hidupnya. hingga nanti menuju ke tempat terindah, tempat yang tidak ada kesia - siaan sama sekali.
Visi hidup yang dituliskan ketika SMA waktu itu, selalu teringat dengan jelas. walaupun pernah hingga orang tua memberikan pengertian untuk jangan bermimpi terlalu tinggi. namun bayangan yang sempat tertinggal itu kini semakin kuat dan mengeuat dalam ingatan visi hidup pejuang itu adalah menjadi seorang pemimpin yang menjadikan pemimpin - pemimpin dunia.
lelah memang lelah, namun keinginan itu semakin terbuka lebar. dengan kesibukannya saat ini yang selalu tidak pernah berhenti untuk berfikir memperbaiki diri.
Pejuang itu tidak pernah lelah, mimpi - mimpi nya sangat banyak sedemikian rupa.Salah satu keinginannya adalah pada tahun ketiga kuliah nanti mendaftarkan diri beasiswa militer. tidak ada yang tidak bisa. yang tidak bisa adalah mereka yang tidak pernah mencoba.
Pejuang itu akan terus berlari, dan terus berlari untuk mewujudkan visi dan misi hidupnya. hingga nanti menuju ke tempat terindah, tempat yang tidak ada kesia - siaan sama sekali.
Langganan:
Postingan (Atom)