Kamis, 29 Maret 2012

Kawan, Aku pun demikian

Kawan, pernahkah kita merasa bahwa kita yang terbaik?
Kawan, pernahkah kita merasa bahwa ada orang yang sangat bodoh dalam segala hal?
Kawan, seberapa seringkah kita menuduh  orang – orang di sekitar kita yang bersalah?
Kawan, pernahkah kita memahami diri kita sendiri?

Mungkin mata kita bukanlah cermin untuk diri kita sendiri. Mereka sering melihat sesuatu di luar sana, yang kadang kita lupa berkedip untuk merenung apa yang mereka laporkan kepada kita. Ingatlah kawan, ternyata kita melupakan kedipan itu.

Kawan, seberapa seringkah kita menghujat orang – orang yang tidak tahu?
Kawan, seberapa seringkah kita menganggap diri kita yang paling benar? 

Kawan, aku pun terkadang demikian. Kita lupa bahwa kita bukanlah yang terbaik. Kita lupa bahwa kita hanya kumpulan yang kecil. Kita lupa bahwa “Orang – orang yang terbaik tidaklah pernah berfikir merekalah yang terbaik akan tetapi mereka tahu mana yang terbaik.”

Senin, 05 Maret 2012

Ketika Kebebasan Menjadi Api

Jika anda mendapatkan sebuah kebebasan maka buatlah aturan pada diri anda.

Buatlah aturan untuk kebebasan yang berkesinambungan

aku tak pernah berfikir untuk menjadi bebas, karena bebas yang selalu membututiku dengan pilihan yang membingungkan, nah itu mungkin yang aku rasakan sebagai mahasiswa sekarang ini. pelan - pelan dan pasti aku merasakan hal itu.

kemalasan yang semakin menjadi - jadi, membuat aku tak ingin bebas lagi. aku memang bukan dewasa namun aku bukan anak kecil lagi. aku mulai terdiam setiap kali merindukan msalah, masalah yang selalu dapat di atasi dengan keyakinan hati dan kehendak ilahi.

aku bersukur lahir di Indonesia, negara yang penuh hikmah dan makna, bukan negara miskin bukan negara yang kaya raya, hanya di negaraku tercinta ini, segalanya ada dan segalanya punya. aku sangat bersukur dengan hal ini. apalagi aku lahir di tengah Jawa Tengah, boleh dikata itu Salatiga, namun aku anak Kabupaten Semarang, hidup di desa, namun sekolah di kota. 

Semakin dewasa semakin pula bebas ternama, tidak ada penyesalan yang tercipta, semua ada hikmahnya ketika kita mensukuri hidup ini. mungkin banyak orang bilang aku ga wajar, namun aku adalah wajar, yang makan, minum, senang, sedih, hidup dan akan mati pula. aku ingin kebebasanku saat ini diikat, diikat sesuatu yang ga pernah putus, tali yang tidak tajam tidak pula menyakiti. tahukah apakah itu? sesuatu yang sesungguhnya dirindukan setiap insan, 

ketika keimanan menjadi - jadi  
ketika hati berkobar berapi - api
harap balasan yang tiada bertepi
ketika tahu, Al-Qur'an pedoman hidup sejati.

marilah saudara -saudara, kita banyak memahami bacaan - bacaan Al-Qur'an( paham = membaca + merenungkan + meresapi + diamalkan) , begitulah cara membuat negaraku ini sejahtera, sejahtera= ukuran setiap kita untuk bersukur. kita tahu itu kebaikan maka lakukanlah.

itulah pilihan saya mengapa saya ingin kebebsan yang saya miliki dibatasi. saya boleh merasa sekarang dibatasi akan tetapi akan mendapatkan balasan yang tiada terhenti, sesungguhnya aku, kamu, dan kita semuanya adalah orang - orang yang sama - sama menanti.

Jumat, 06 Januari 2012

Segala Sesuatu Adalah Ibadah dan Bermanfaat

"urip ning donya mung mampir ngombe karo mangan gorengan"
kutipan dari penjual gorengan di Salatiga

Sebagai seorang jawa, istilah di atas bukanlah asing. menurutku kata - kata tersebut dicetuskan melalui perenungan yang panjang. Akan tetapi apakah anda sadyakin bahwa kata - kata tersebut benar? marilah membaca yang sebenar - benarnya bacaan dan petunjuk, maka akan anda temukan jawaban dari pertanyaan di atas.

hehehe... kok formal amat, saya akan berusaha membuat tulisan ini menjadi menarik. hummmm.... setujukah anda dengan istilah segala sesuatu adalah ibadah dan bermanfaat?  coba renungkan kembali dengan apa yang telah kita lakukan. kita pasti yakin bahwa kita memiliki hati. hati kita bukanlah pembohong, apabila kita berbuat baik menurut hati kita, maka dia kan menjadi puas, dan apabila kita berbuat baik menurut otak kita maka belum tentu hati ini ,merasa puas. akan tetapi kebanyakan manusia tidak menyadarnya dan sangat sedikit bersukur.

kalau ada sampah. apakah sampah itu ibadah dan manfaat? kalau ada anjing mati apakah itu ibadah dan manfaat? kalau ada orang buang uang dari langit kemudian banyak orang berebut mengambilnya apakah yang seperti itu juga ibadah dan manfaat? mari kita renungkan sejenak...

sudah bertemu dengan jawabnya bukan? terkadang kita menganggap soal yang mudah itu sulit. padahal semuanya itu diberikan menurut kemampuan masing - masing. kita dititipi kaya, karena kita memang mampu menjaga amanah kaya tersebut, kita dititipi miskin karena kita memang mampu menjaga amanah miskin. hehehe... akan tetapi apakah kita merasa belum cukup dengan apa yang di dapat saat ini? sesungguhnya manusia sangat sedikit sekali bersukur. sadarlah bahwa yang miskin dan kaya adalah saling membutuhkan. tidak akan ada seorang dikatakan miskin kalau tidak ada orang kaya. so, buat yang miskin tetaplah bersukur dan bersabar   jangan menjadi peminta minta karena peminta minta pada dasarnya akan menjadi tubuh yang tak berdaging, dan untuk orang kaya tetaplah bersukur dan bersabar karena sesungguhnya orang kaya akan ditanyai sangat lama jika dibandingkan orang miskin.

selanjutnya apa hubungannya dengan segala sesuatu adalah ibadah dan bermanfaat? marilah kita berfikir positif, sadarkah anda bahwa yang membuat anda menjadi cantik atau tampan adalah sampah? sesungguhnya raga yang kita pakai untuk sehari hari ini adalah titipan. dan titipan adalah amanah. tahukah anda bahwa orang yang menjaga amanah tersebut akan mendapat kebaikan? karena tubuh ini adalah amanah, maka kita akan selalu membersihkannya dari sampah - sampah, kotoran - kotoran yang selalu datang. dan bagaimana apabila tidak ada sampah - sampah tersebut? maka sesungguhnya manusia sangat sedikit sekali bersukur.